Di tengah pro dan kontra seputar pembangunan masjid di Jerman dan meningkatnya “Islamophobia”, kaum Muslimin di Kota Penzberg, Bavaria, membangun sebuah masjid baru berarsitektur canggih.
Dinding masjid terbuat dari kaca transparan di mana jika para pengunjung maupun orang yang lewat dapat melihat kaum Muslimin sedang shalat di dalamnya. Hal ini sengaja dilakukan untuk mempertontonkan kegiatan kaum Muslimin kepada warga non-Muslim. Selama ini warga non-Muslim senantiasa mencurigai kegiatan yang dilakukan warga Muslim di dalam masjid. Tak sedikit yang menyebut bahwa masjid digunakan kaum Muslim untuk merencanakan makar.
Sementara lantai kedua masjid tak berbeda dengan bangunan lain yang tertutup. Pasalnya, lantai kedua diperuntukkan bagi Muslimah, sehingga tidak tampak oleh laki-laki dan warga umumnya. Majalah Der Spiegel menyebut transparansi dinding masjid bertujuan untuk merefleksikan toleransi dan transparansi kaum Muslimin. “Pemerintah daerah berserta warganya menyetujui pembangunan masjid itu dikarenakan transparansi tersebut,” tulis majalah Jerman tersebut.
Wakil Direktur Forum Islam Penzberg, Gönül Yerli mengatakan, Masjid Kaca merupakan aspirasi segenap masyarakat Muslim Penzberg. “Ini bukan masjid biasa, ia merupakan suara masyarakat Muslim Penzberg sebagaimana agama lain melakukannya,” ujarnya.
Yerli melanjutkan, Masjid Kaca terbuka bagi para penganut agama lain yang hendak berkunjung dan ingin mengetahui kegiatan Forum Islam seperti ceramah umum, bedah buku dan pameran. “Dengan demikian, lambat laun, gereja Katolik dan Protestan mulai menerima masyarakat Muslim yang kini menyatu dengan struktur sosial lokal,” tandas wanita yang juga ustadzah itu. (Ganna Pryadha)
Handerl@nd 